Senin, 05 November 2012

geografi bentuk piramida penduduk

iramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang disebut piramida penduduk.

a. Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :

  1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
  2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
  3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.
Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas, sedangkan negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan. 
Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida :
1.     Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2.     Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
3.      Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
Penduduk
Pertumbuhan penduduk di setiap negara akan berdampak pula terhadap pertumbuhan penduduk dunia secara keseluruhan. Menurut Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan melaporkan bahwa pada tahun 2003 jumlah penduduk dunia 6,3 milyar
Berdasarkan grafik di atas perkembangan jumlah penduduk dunia yang sangat cepat ini akan menimbulkan ledakan penduduk.
Menurut Thomas Robert Malthus dalam Essay on the Principle of Population (1798), dikatakan bahwa “ penduduk bertambah menurut deret ukur dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung ”. Dengan demikian pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada produksi makanan yang dibutuhkan. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan terjadi ledakan penduduk. Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat dan hal inipun membuat pemerintah berusaha untuk mengatasinya ledakan penduduk tersebut.

a. Dampak Ledakan Penduduk antara lain :
1.      Jumlah pengangguran semakin meningkat
2.      Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah
3.      Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh
4.      Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
5.      Tingkat kemiskinan semakin meningkat 
6.      Jumlah pengangguran semakin meningkat
7.      Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah
8.      Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh
9.      Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
10.  Tingkat kemiskinan semakin meningkat 
b. Usaha mengatasi Ledakan Penduduk antara lain :
1.      Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi
2.      Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
3.      Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk
4.      Melaksanakan program transmigrasi
5.      Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana

Minggu, 04 November 2012

geografi antroposfer

ANTROPOSFER

Antroposfer adalah lingkungan bagian permukaan bumi yang dihuni oleh manusia. contoh antroposfer berupa wilayah perkotaan, pedesaan, lokasi pemukiman dan sebagainya. Antroposfer berasal dari bahasa latin, yaitu antropos yang berarti mausia dan spaira yang artinya lingkungan. Jadi, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang merupakan tempat hidup manusia.

Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, mata pencarian, dan suku bangsa.

Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui hal-hal berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Jumlah angkatan kerja
3. Angka ketergantungan
4. Peramalan penduduk dimasa mendatang
5. Jumlah penduduk wanita dalam masa subur.

Komposisi penduduk menurut usia dapat  dikelompokkan menjadi :
1. penduduk usia belum produktif        : 0 - 14   tahun
2. penduduk usia produktif                  : 15 - 64 tahun
3. penduduk tidak produktif                : lebih dari 64 tahun

Komposisi penduduk menurut usia suatu negara/ wilayah berpengaruh terhadap struktur penduduk. struktur penduduk adalah:
1. Struktur penduduk muda, adalah susunan penduduk suatu negara yang sebagian besar terdiri dari penduduk usia muda. karena disebabkan oleh tingkat kelahiran lebih tinggi daripada tingkat kematian.
2. Struktur penduduk dewasa,  adalah struktur penduduk suatu negara yang sebagian besar usia dewasa. karena dipengaruhi oleh tingkat kelahiran  dan tingkat kematian yang rendah.
3. Struktur penduduk tua, adalah susunan penduduk yang sebagian besar penduduk usia tua. karena dipengaruhi tingkat kelahiran yang rendah, sedangkan tingkat kematiannya tinggi.

Komposisi penduduk menurut usia biasanya digambarkan dalam betuk grafik yang dinamakan  piramida penduduk. piramida penduduk artinya grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada waktu tertentu.

manfaat piramida penduduk :
  1. untuk mengetahui jumlah penduduk pria dan wanita
  2. untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara.
  3. untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah
  4. untuk mengetahui golongan penduduk prosuktif dan tidak prosuktif.
cara membaca piramida penduduk:
  1. garis vertikal, merupakan kelompok usia.
  2. garis horizontal, menyajikan jumlah penduduk pria (kiri) dan wanita (kanan).
macam-macam piramida penduduk:
  1. Piramida kerucut (piramida penduduk muda), menggambarkan keadaan penduduk yang sedang tumbuh atau terus meningkat. jumlah kelahiran lebih besar daripada kematian. seperti Indonesia, India, Brazilia, Meksiko.
  2. Piramida granat (piramida stasioner), menggambarkan keadaan penduduk tetap. artinya jumlah penduduk tidak mengalami pertambahan  yang signifikan, jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
  3. Piramida bentuk batu nisan (piramida penduduk tua), menggambarkan jumlah penduduk yang semakin berkurang, yaitu angka kematian lebih besar daripada angka kelahiran.

Komposisi penduduk menurut mata pencarian:
dari komposisi ini dapat diketahui tipe pendduk pada suatu negara apakah termasuk masyarakat tradisional (berkembang) atau industri (modern).
1. jika sektor agraris masih mendominasi mata pencarian penduduk suatu wilayah, maka masyarakat tersebut dikategorikan kedalam masyarakat trasisional.
2. jika sektor industri sudah mendominasi sektor pertanian, maka dikategorikan masyarkat industri.


Komposisi penduduk menurut jenis kelamin:
komposisi penduduk menurut jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui jumlah penduduk wanita dalam masa subur, sehingga dapat diramalkan jumlah bayi yang akan lahir di tahun-tahun mendatang dan sekaligus mencari upaya untuk menekan angka kelahiran bayi sedini mungkin.



DINAMIKA PENDUDUK 

Dinamika penduduk adalah Perubahan keadaan jumlah penduduk. Faktor kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan migrasi (perpindahan penduduk) menyababkan jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau Negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di mulai pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990,2000 dan yang terakhir 2010. 

A. KELAHIRAN (NATALITAS)

Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
  1. Kawin usia muda
  2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
  3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
  4. Anak merupakan penentu status social
  5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
  1.   Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
  2.   Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
  3.   Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
  1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
  2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
  3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk







B. KEMATIAN (MORTALITAS)

Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
  1.   Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
  2.   Fasilitas kesehatan yang belum memadai
  3.   Keadaan gizi penduduk yang rendah
  4.   Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
  5.   Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
  1.   Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
  2.   Fasilitas kesehatan yang memadai
  3.   Meningkatnya keadaan gizi penduduk
  4.   Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
Penggolongan angka kematian kasar :
  1.   angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
  2.   angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
  3.   angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk


C. MIGRASI PENDUDUK

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

geografi persebaran flora dan fauna

Persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia

 
 
 
 
 
 
37 Votes

Di wilayah Indonesia tumbuh ribuan jenis pohon (flora) dan hidup bermacam-macam hewan atau binatang (fauna). Flora dan fauna Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat. Flora dan fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.
a. Pesebaran flora di Indonesia Tanah yang subur menyebabkan berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora Indonesia terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku-pakuan, dan 5.000 jenis anggrek.
1. Flora Indonesia barat
Flora Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis flora Indonesia bagian barat memiliki persamaan dengan tumbuhan yang terdapat di Asia. Jenis-jenis tumbuhan yang ada di Indonesia bagian barat sebagai berikut : pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin, dan raflesia jati meranti, mahoni, beringin, pinang, bunga anggrek, dan bugenvil ramin, kamper, meranti, besi, jelutung, bakau, pinus, dan rotan markisa, rambutan, duku, durian, manggis, kemenyan, salak, bambu, karet, kelapa sawit, dan rotan nangka, tumbuhan jamu, jarak, kina, jambu, durian, salak, dan cempedak langsat, rambutan, dan durian
2. Flora Indonesia tengah
Flora Indonesia tengah meliputi tumbuhan yang terdapat di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di Nusa Tenggara terdapat padang rumput alami yang baik untuk daerah peternakan. Penyebabnya adalah curah hujan yang rendah. Jenis tumbuhtumbuhan atau flora Indonesia tengah adalah sebagai berikut :eboni, kayu besi, pinus, kayu hitam, rotan, dan beberapa jenis bunga anggrek jati, sandelwood, akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih, dan anggrek
markisa, jati, dan rotan lada, sorgum, cokelat, cengkeh, salak, dan jeruk bali sagu, gandaria, kayu putih
3. Flora Indonesia timur
Flora Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang sering dijumpai di Papua adalah jenis conifera seperti agatis alba dan obi. Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau.
b. Pesebaran fauna di Indonesia
Hewan yang hidup di wilayah Indonesia termasuk hewan asiatis (Indonesia Barat), australis (Indonesia Timur), hewan yang memiliki sifat campuran, dan hewan asli Indonesia. Beberapa hewan yang terdapat di Indonesia termasuk hewan langka sehingga perlu dilindungi
1. Fauna Indonesia barat
Fauna Indonesia barat adalah berbagai jenis hewan yang terdapat di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Macam-macam fauna Indonesia barat sebagai berikut
2. Fauna Indonesia tengah
Fauna yang terdapat di Indonesia tengah adalah jenis fauna peralihan antara fauna asiatis dan fauna australis. Selain itu juga terdapat fauna asli Indonesia. Fauna Indonesia tengah meliputi berbagai jenis hewan yang terdapat di pulau Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara. Fauna Indonesia tengah sebagai berikut.
3. Fauna Indonesia timur
Fauna Indonesia timur meliputi jenis-jenis fauna yang ditemukan di Papua, Maluku, dan pulau-pulau di sekitarnya. Fauna Indonesia timur bercorak australis. Berikut ini fauna Indonesia timur.